Pengasuhan Keuangan Vol. 4
by Indah Hendrasari
Mak sering ngerasa kan yaa, di kondisi saat di arisan, kumpul keluarga, kedatangan tamu, di pengajian, acara keagamaan, kegiatan di sekolah kakaknya, kondangan saudara, saat kongkow bareng teman – teman kita atawa kita lagi hectic, pas banget deh tuh maak, anak kita berulah, yang lompat – lompat lah, guling – guling lah, narik-nariklah, tutup mulut kita saat bicara lah, nyela omongan tamu lah, lari – lari lah, minta ini minta itu lah, berantem sama adeknya lah, pokoknya banyak banget deh kelakuannya yang bikin gaduh bin ngeselin bin maluin bin caper bin gondokin para emaks…..
Nah biasanya kan mak, saat kondisi gitu, kita suka kegoda untuk meredam kelakuan anak kita, dengan cara yang paling ampuh dan instant, serta cara yang biasa ditempuh adalah kita akan nawarin anak kita uang jajan, atawa nawarin nanti mau diajak jalan, atau mau dibelikan es atawa makanan n minuman kesukaan, atau nawarin baju princess kesukaan, atau tas spiderman dan penawaran menarik lainnya, ngalah – ngalahin promo supermarket lah mak….
Kalo emaks nyengir dan ngangguk –angguk mak, ngerasa familiar dengan kondisi diatas, maka saya Cuma bisa bilang mak “selamat mak udah bayar uang keamanan sama anak”.
Mungkin gitu kali ya ekspresi emak bacanya….
Jadi gini maak…..
Saat emak melakukan penawaran – penawaran diatas, maka tanpa sadar emak mengajarkan ke anak, bahwa orang tua wajib bayar ketenangan hidupnya, dengan memenuhi apa mau nya anak, istilah kata mak, “Bayar dulu baru hidup mu tenang”….
Persis kayak preman mak, kita musti nyetor uang keamanan, biar kita bisa bebas beraktivitas… Duh NGILU ya maak….
Value begini kalo ketanam, bisa bahaya mak, karena anak akan terus merongrong orangtua agar kelak semua keinginannya terpenuhi. Hingga akan tiba saatnya sebuah keluarga melahirkan monster penghisap kekayaan keluarga, tukang ngabisin uang aja, Cuma bisa morotin emak bapaknya, bahkan yang bikin paling mengkhawatirkan adalah bakal bisa menjadi kriminal maak…. SEREM
——————————————
TERUS PEGIMANE SOLUSINYA DUNKK……
Berikut mak, rangkaian tips yang bisa diikuti :
1. Ajarkan anak DO dan DONT
Sebenarnya mak, saat anak berulah atawa kelakuan ga jelas gitu, disebabkan karena anak ga tau harus bagaimana ngelola diri mereka maak. Oleh karena itu mak, kita wajib bantu anak, untuk mampu menghandle diri mereka sendiri, bagaimana mereka bersepakat dengan keinginan –keinginan diri mereka dan keadaan yang tidak mereka senangi. Nah cara paling mudahnya mak, dengan mengajarkan anak apa yang BOLEH anak lakukan, dan apa yang TIDAK BOLEH anak lakukan mak. Dengan begitu mak, anak akan belajar bahwa hidup ini ada aturannya mak. Anak juga akan belajar bagaimana mereka merespon keadaan yang menimpa diri anak, hingga jika anak kurang nyaman, akan berusaha menyamankan dirinya tanpa menganggu orang lain, tak perlu menunggu orang lain termasuk emaknya untuk menyenangkan dirinya. Pengajaran DO dan DONT ini mak, bisa membantu executive function mereka mak, sebuah skill yang wajib di miliki manusia agar tau bagaimana merespon atau mengambil keputusan. Dengan adanya DO dan DONT anak merasa pasti mak, sebab ia faham mana yang sebaiknya ia kerjakan, layaknya pegawai baru yang akan nyaman jika tupoksi dan aturan perusahaan ia ketahui dengan baik. Karena nya ayo mak mulai buat sekarang juga, agar anak mantap melangkah mak, dan kita pun tak terjebak untuk “membayar” anak kita mak.
- Tuangkan dalam kesepakatan bersama
Mak agar pengajaran DO dan DON’T nya efektif, maka sebaiknya mak dituangkan dalam kesepakatan bersama . Caranya mak, dengan membuat satu aturan untuk satu kondisi, contohnya mak; saat kondisi makan, maka harus ada aturan makan, prilaku seperti apa yang boleh dilakukan saat makan, dan tingkah yang seperti apa yang tidak boleh saat makan. Saat kondisi mandi ; hal – hal apa saja yang harus dilakukan saat mandi, dan hal – hal apa saja yang dilarang saat mandi. Saat kondisi minum ; bagaimana tata cara minum yang diperbolehkan, dan bagaimana yang tidak diperbolehkan. Saat ada tamu ; prilaku apa yang diterima kalo ada tamu, prilaku seperti apa yang tidak bisa diterima saat ada tamu. Dan kondisi lainnya, bisa emak detailkan satu persatu TIDAK perlu khawatir mak, anaknya bakal muak sama aturan, karena pada prinsipnya anak dibawah 7 tahun suka aturan dan keteraturan. Anak yang usianya yang sudah remaja pun menyukai aturan selama ada attachment dan kontrol yang baik kita selaku orang tua bersama anak kita mak…
So ayyo mak segera buat aturan keluarga ya mak, ga usah mikir yang berat mak, simple aja….
- Konsisten menaati aturan
Kalau kita Sudah ada aturan keluarga mak, maka seluruh anggota keluarga wajib mematuhi nya mak, bukan Cuma anak aja. Aturan keluarga itu bisa banyak ragamnya mak, tergantung kebutuhan, contohnya nih ya mak ; aturan dalam berbelanja, aturan dalam mengerjakan tugas rumah, aturan dalam beradik kakak, aturan dalam belajar, aturan bermain, aturan makan, aturan mandi, aturan bepergian, aturan uang saku sbg. Salah satu godaan kita mak, adalah terpancing untuk sesekali ga usah ikut aturan, entah karena lupa, atawa kasihan, alias ga tega. Ini yang bikin repot mak, akhirnya kita terjebak lagi deh mak dalam pusaran membayar uang keamanan pada anak kita. Yang perlu DIPASTIKAN mak agar bisa konsisten ini adalah TERPENUHINYA KEBUTUHAN DASAR ANAK DAN EMAKNYA (catat ya mak, kebutuhan emaknya juga) yaitu kebutuhan makannya beres, tidurnya cukup, menjaga lelahnya, kebutuhan diperhatiin, diajak main, di dongengin dan diajak ngobrol. Insya ALLAH deh tuh mak, kita maupun anak biasanya kooperatif jika kebutuhan dasar nya terpenuhi. Jadi, tetAp semangat berjuang membangun kesadaran PENGASUHAN KEUANGAN ya mak. Biarlah berat kini, untuk tujuan jangka panjang, istilah kerennya kita sedang delay gratification mak, berproses dan berjuang untuk mencapai visi besar kita, yaitu GENERASI SADAR KEUANGAN.
Seperti biasa mak, terus pantengin tulisan – tulisan saya ya mak… boleh share mak jika dianggap manfaat, ga usah pake ijin lagi, nah yang minat copas tolong ya mak, cantumkan nama saya sebagai sumbernya Makasih mak masih setia baca tulisan saya, mohon maaf mak jika ada yang kurang berkenan….
Serie Pengasuhan Keuangan Vol. 4
by ; Indah Hendrasari
#FESTRO
#Mandirifinansial
#Pengasuhan_Keuangan