Menjadi Pseudo Teacher Anak Istimewa – oleh Ms Anggreini Ayu Lestari Br Sembiring

59

Awalnya saya tidak mengetahui mana sebutan yang benar. “Pseudo Teacher” atau “shadow teacher”. Pekerjaan yang saat ini sedang saya jalani. Pseudo teacher adalah sebuah pekerjaan yang menghantarkan saya ke perjalanan jauh ini. Bukan hanya “mendampingi” tapi saya juga harus “memahami” setiap gerak gerik dari anak.  Saya harus siap dengan sekumpulan hal baru apa yang akan terjadi di setiap harinya.

Melihat anak dengan autisme bukan hal baru bagi saya, tapi “mendampingi” seorang anak dengan autisme adalah tantangan baru bagi saya.  Autisme atau autism spectrum disorder (ASD) merupakan gangguan perkembangan saraf yang ditandai dengan kondisi kesulitan berkomunikasi, minimnya interaksi sosial, ketertarikan terbatas pada hal-hal yang ada di sekitar , sering mengulang ulang suatu kegiatan dan gangguan sensorik. Ada banyak individu dengan kondisi ini yang mengalami hambatan dalam kemampuan berbicara dan  juga berbahasa.  Selain itu ada juga yang mengalami gangguan secara kecerdasan dan kemampuan fokus yang lemah.

Pengidap  autisme juga memiliki masalah dalam berkomunikasi. Mereka cenderung kesulitan untuk bisa memahami perasaan orang lain dan bagaimana cara orang lain berpikir. Anak dengan autiusme juga sulit untuk mengekspresikan dirinya.

Saya pernah membaca sebuah pertanyaan di suatu website “Apakah imunisasi bisa menyebabkan anak mengalami kondisi autisme”, jawabannya “tidak”. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa autisme bukan disebabkan oleh imunisasi dan di kalangan masyarakat awam masih banyak yang menyalahkan pemberian imunisasi sebagai penyebab munculnya gejala autisme pada anak. Tidak ada penelitian yang dapat membuktikan jika imunisasi adalah penyebab kondisi ini. Ada juga pertanyaan “apakah autisme termasuk gangguan mental” . jawabannya adalah tidak, autisme bukanlah gangguan mental atau gangguan jiwa, autisme merupakan kondisi yang terjadi karena adanya masalah perkembangan. Seperti orang orang pada umumnya, pengidap autisme bisa memiliki kondisi mental yang sehat, namun tak jarang dari mereka juga mengalami  masalah kesehatan mental.

Setiap hari membersamai anak dengan kondisi autis merupakan suatu pelajaran yang sangat hebat yang bisa saya syukuri selama saya hidup. Melihatnya bertumbuh dan bermain bersama teman teman sebayanya membuat saya berfikir bahwa Allah maha baik, membiarkan saya bertemu dengan anak surga ini.

“Apakah autisme bisa disembuhkan” “apakah anak dengan autisme bisa normal” “apakah gangguan autisme bisa hilang ketika mereka dewasa” pertanyaanpertanyaan itu sempat mengacaukan pikiran saya beberapa waktu, tapi benar juga ya, saya pikir. Apakah autisme bisa sembuh. Saya lalu menemukan jawabannya. Tidak ada obat ataupun perawatan yang bisa menyembuhkan autisme, tetapi anak yang mendapatkan penanganan sejak dini akan mengalami perbedaan yang signifikan dalam perkembangannya. Bukan hanya anak yang mengalami kondisi ini, keluarga juga perlu melakukan konseling dan mendapatkan edukasi agar paham terapi apa yang perlu dan dibutuhkan anak.